Skip to main content

Kata-kata Mutiara Terbaik Jalaluddin Rumi

Assalamualaikum sobat, Berikut Quotes Kata-kata Mutiara Maulana Jalaluddin Rumi.



1. Kata kata Mutiara Jalaluddin Rumi



Kata kata Mutiara Terbaik Maulana Jalaluddin Rumi

1Meskipun aku diam 1tenang bagai ikan,
1Tapi aku gelisah 1pula bagai ombak 1dalam lautan.


1Alasan tak berdaya 1dalam ekspresi cinta.


1Betapa bahagia saat 1kita duduk 1di istana, 1kau dan aku,
1Dua sosok dan 1dua tubuh namun 1hanya satu jiwa, 1kau dan aku.


1Bila tak kunyatakan 1keindahan-Mu 1dalam kata,
1Kusimpan kasih-Mu 1dalam dada.


1Cinta mengubah kekasaran 1menjadi kelembutan,
1mengubah orang tak 1berpendirian menjadi 1teguh berpendirian,
1mengubah pengecut 1menjadi pemberani,
1mengubah penderitaan 1menjadi kebahagiaan,
1dan cinta membawa 1perubahan-perubahan bagi 1siang dan malam.


1Selamat tinggal hanya 1untuk mereka yang 1suka dengan 1mata mereka.
1Karena bagi mereka 1yang suka dengan 1hati dan jiwa 1tidak ada hal 1seperti pemisah.


1Bulan tetap terang 1ketika tidak 1menghindari malam.


1Di gurun pasir 1tanpa batas,
1aku kehilangan jiwaku,
1dan menemukan 1bunga mawar ini.


1Adakah pelukis yang 1melukis sebuah lukisan 1indah demi lukisan 1itu sendiri?


1Ketahuilah, 1apapun yang 1menjadikanmu tergetar, 1itulah yang 1terbaik untukmu!
1Dan karena itulah, 1qalbu seorang pecinta-Nya 1lebih besar daripada 1Singgasana-Nya.




2Dia adalah Yang 2tidak mempunyai ketiadaan,
2Saya mencintainya 2dan Saya mengaguminya.


2Perkecillah dirimu, 2maka kau akan 2tumbuh lebih besar 2dari dunia.
2Tiadakan dirimu, 2maka Jatidirimu akan 2terungkap tanpa 2kata-kata.


2Hawa nafsumu adalah 2induk segala berhala:
2berhala jasmani 2adalah ular, 2namun berhala ruhani 2adalah naga.


2Jangan berduka.
2Apapun yang hilang 2darimu akan kembali 2lagi dalam 2wujud lain.


2Air berkata kepada 2yang kotor, "2Kemarilah."
2Maka yang kotor 2akan berkata, "2Aku sungguh malu."
2Air berkata, "2Bagaimana malumu akan 2dapat dibersihkan 2tanpa aku?


2Mata hati punya 2kemampuan 70 kali 2lebih besar untuk 2melihat kebenaran dari 2pada indra penglihatan.


2Dalam perjalanan itu 2tak ada lorong 2sempit yang lebih 2sulit dari ini,
2beruntunglah orang yang 2tak membawa kedengkian 2sebagai teman.


2Hikmah Tuhan menciptakan 2dunia supaya segala 2sesuatu yang ada 2dalam pengetahuan-Nya 2menjadi tersingkap.


2Karena cinta duri 2menjadi mawar karena 2cinta cuka menjelma 2anggur segar.


2Angin saat fajar 2memiliki rahasia untuk 2memberitahu Anda.
2Jangan kembali tidur.




3Setiap orang melihat 3sesuatu yang tak 3terlihat menurut kadar 3cahayanya.
3Semakin sering ia 3menggosok cermin hatinya, 3semakin jelaslah 3ia melihat segala.


3Singa terlihat paling 3tampan ketika sedang 3mencari mangsa.


3Hati manusia selalu 3terbuka dan dapat 3menerima segalanya:
3semua yang baik 3dan buruk menjadi 3bagian dari Sufi.


3Jangan kau 3seperti iblis, 3Hanya melihat air 3dan lumpur ketika 3memandang Adam.


3Hari ini, 3seperti hari lainnya,
3kita terjaga dengan 3perasaan hampa 3dan ketakutan.


3Jualah kepandaianmu dan 3belilah kebingunganmu.


3Dengan cinta, 3yang pahit 3menjadi manis.
3Dengan cinta, 3tembaga menjadi emas.
3Dengan cinta, 3sampah menjadi jernih.
3Dengan cinta, 3yang mati 3menjadi hidup.
3Dengan cinta, 3raja menjadi budak.
3Dari ilmu, 3cinta dapat tumbuh.
3Pernahkah kebodohan menempatkan 3seseorang di atas 3tahta seperti ini?


3Ikat dua 3burung bersama.
3Mereka tidak akan 3dapat terbang, 3kendati mereka tahu 3memiliki empat sayap.


3Luka adalah tempat 3di mana cahaya 3masuki Anda.


3Jika Anda jengkel 3terhadap setiap gesekan,
3bagaimana cermin 3Anda akan dipoles.




4Kemarin saya pintar, 4jadi saya ingin 4mengubah dunia.
4Hari ini 4saya bijaksana, 4jadi saya mengubah 4diri saya sendiri.


4Kematian adalah jembatan 4yang menghubungkan orang 4yang mencintai dengan 4yang dicintainya.


4Hati saya 4begitu kecil, 4hampir tak terlihat.
4Bagaimana Anda bisa 4menempatkan kesedihan besar 4di dalamnya?
4Dengar, 4Dia menjawab, 4Mata Anda 4lebih kecil, 4namun mereka 4melihat dunia.


4Setiap penglihatan tentang 4keindahan akan lenyap.
4Setiap perkataan yang 4manis akan memudar.


4Di dalam cahaya-Mu 4aku belajar mencintai.
4Di dalam keindahan-Mu 4aku belajar 4menulis puisi.


4Yang tergelap di 4dunia adalah rumah 4kekasih tanpa Kekasih.


4Hidup adalah perjalanan 4yang mengakibatkan keterpisahan 4demi kemanunggalan.


4Seperti bentuk dalam 4sebuah cermin, 4kuikuti Wajah itu.
4Tuhan menampakkan dan 4menyembunyikan 4sifat-sifat-Nya.


4Perempuan adalah 4cahaya Tuhan,
4Dia bukan dicintai 4secara duniawi, 4dia berdaya kreatif, 4bukan hasil kreasi.


4Sufi adalah seorang 4lelaki atau seorang 4perempuan yang telah 4patah hati 4terhadap dunia.




5Anda dilahirkan 5memiliki sayap, 5mengapa lebih memilih 5hidup merangkak.


5Jangan pergi ke 5arah yang gelap, 5karena matahari 5masih ada.


5Ketika aku 5jatuh cinta, 5aku merasa malu 5terhadap semua.
5Itulah yang dapat 5aku katakan 5tentang cinta.


5Kata-kata lembut 5yang kita katakan 5kepada pasangan kita 5tersimpan di suatu 5tempat rahasia 5di surga.
5Pada suatu hari, 5mereka akan berjatuhan 5bagaikan hujan, 5lalu tersebar, 5dan misteri cinta 5kita akan tumbuh 5bersemi di segala 5penjuru dunia.


5Ada lilin di 5dalam hati Anda, 5siap untuk dinyalakan.
5Ada kekosongan dalam 5jiwa Anda, 5siap untuk diisi.


5Cinta dan kelembutan 5adalah sifat manusia, 5amarah dan gairah 5nafsu adalah sifat 5binatang.


5Berhenti merasa Anda 5begitu kecil.
5Anda adalah alam 5semesta yang bergembira.


5Hati saya 5begitu kecil, 5hampir tak terlihat.
5Bagaimana Anda bisa 5menempatkan kesedihan besar 5di dalamnya?
5Dengar, 5Dia menjawab, 5Mata Anda 5lebih kecil, 5namun mereka 5melihat dunia.


5Dalam mendengar ada 5perubahan sifat, 5dalam melihat ada 5perubahan hakekat.


5Jiwaku adalah dari 5tempat lain, 5saya yakin itu, 5dan saya berniat 5untuk berakhir 5di sana.




6Kau harus hidup 6di dalam cinta, 6sebab manusia yang 6mati tidak dapat 6melakukan apa pun.
6Siapa yang hidup? 6Dia yang dilahirkan 6oleh Cinta.


6Cinta adalah lautan 6tak bertepi, 6langit hanyalah serpihan 6buih belaka.


6Di hadapan Tuhan, 6pendek kata, 6segala yang merupakan 6tujuan kita adalah 6nama kita 6yang sebenarnya.


6Cahayalah yang membuat 6warna dapat dilihat: 6di malam hari
6Merah, hijau, 6dan coklat muda 6hilang dari pandanganmu.


6Mati tanpa cinta 6adalah kematian terburuk 6dari segala kematian.


6Kau senantiasa menari 6di dalam hatiku, 6meski tak seorang 6pun melihat-Mu, 6dan terkadang aku 6pun ikut menari 6bersama-Mu.


6Seperti Adam dan 6Hawa yang melahirkan 6sekian banyak jenis, 6cinta lahir dalam 6sekian banyak bentuk,
6Lihatlah dunia penuh 6dengan lukisan, 6namun ia tidak 6memiliki bentuk.


6Ketika engkau melambung 6ke angkasa ataupun 6terpuruk ke 6dalam jurang, 6ingatlah kepadaKu, 6kerana Akulah 6jalan itu.


6Dua sosok dua 6tubuh namun hanya 6satu jiwa, 6kau dan aku.


6Aku bagai benih 6di bawah tanah, 6Aku menanti tanda 6musim semi.




7Hakikat Yang Maha 7Pengasih hadir secara 7langsung laksana sinar 7matahari yang 7menerangi bumi.


7Mengapa hati begitu 7terasing dalam 7dua dunia?
7Itu disebabkan Tuhan 7Yang Tanpa Ruang.


7Tuhan telah memasang 7tangga di 7hadapan kita, 7kita harus mendakinya, 7setahap demi setahap.


7Tidak perlu membakar 7selimut baru hanya 7karena seekor kutu, 7juga aku tidak 7membuang muka dari 7kau hanya karena 7kesalahan yang 7tak berarti.


7Janganlah gunakan pedang 7kayu dalam perang.
7Pergilah, 7cari yang 7dari baja, 7kemudian majulah 7dengan gembira.


7Dunia yang hina 7ini diberikan kepadamu 7untuk sementara.
7Tersedia sebuah tangga 7yang dengannya engkau 7dapat bercita-cita.


7Ketakutanmu terhadap maut 7sesungguhnya adalah ketakutanmu 7terhadap dirimu sendiri.


7Di manapun, 7jalan untuk mencapai 7kesucian hati ialah 7melalui kerendahan hati.


7Surga dibuat dari 7asap hati yang 7terbakar habis.
7Dan orang yang 7diberkahi oleh Tuhan 7adalah orang yang 7hatinya telah 7terbakar habis.


7Adakalanya lebih baik 7bersama dengan orang 7yang kurang terhormat 7daripada tinggal 7seorang diri.
7Kendati gagangnya 7sudah rusak, 7setidaknya ia masih 7melekat di pintu.




8Aku telah begitu 8banyak berdoa. 8Hingga aku telah 8berubah menjadi doa 8itu sendiri.
8Setiap orang yang 8melihat diriku, 8meminta doa dariku.


8Apa yang menyakitimu, 8memberkatimu.
8Kegelapan adalah lilinmu.


8Dari gunung arus 8air deras mengalir, 8dari tubuh kita 8jiwa pun bergerak 8karena ilham cinta.


8Keakraban dan keramahan 8lahir bila jiwa 8kita jadi gembira.


8Hanya hati yang 8dipenuhi dengan cinta 8yang dapat menjangkau 8langit tertinggi.


8Jangan melihat 8ke luar. 8Lihatlah ke dalam 8diri sendiri dan 8carilah itu.


8Cinta memiliki lima 8ratus sayap; 8dan setiap sayap 8membentang dari atas 8surga di langit 8tertinggi sampai 8di bawah bumi.


8Cinta adalah 8suatu penyakit, 8orang yang dihinggapinya 8tidak pernah ingin 8disembuhkan.


8Isi aku dengan 8anggur dari sunyi-Mu, 8biarkan anggur itu 8merendam pori-poriku, 8hingga Keindahan dari 8Yang Maha Agung 8akan terungkap bagiku.


8Yakinlah, 8di Jalan-Cinta 8itu: 8Tuhan akan selalu 8bersama-Mu.




9Tiada kutukan yang 9sangat berbisa selain 9kebebasan kehendak.


9Segalanya yang kau 9lihat mempunyai akarnya 9di dalam dunia 9yang tak terlihat.
9Bentuk akan berubah, 9namun intisarinya 9tetaplah sama.


9Kebaikan yang engkau 9tegakkan, 9bagaimanapun juga,
9ketidaksempurnaannya akan selalu 9tersembunyi darimu.


9Kebenaran sepenuhnya bersemayam 9di dalam hakekat,
9Tapi orang dungu 9mencarinya di 9dalam kenampakan.


9Usaha dan doa 9tergantung pada 9cita-cita:
9Manusia tiada memperoleh 9selain apa yang 9telah diusahakannya.


9Dunia hanyalah seperti 9cermin yang memantulkan 9kesempurnaan Cinta Tuhan.


9Dustamu adalah tubuh 9yang fana ini, 9kebenaranmu adalah 9ruh Ilahiah.


9Dunia ini dan 9dunia sana tak 9henti-hentinya melahirkan: 9setiap sebab 9adalah ibu, 9akibatnya adalah 9sang anak.


9Jika secara lahir 9isterimu yang kauatur, 9maka secara batin 9engkaulah yang diatur 9isterimu yang 9kaudambakan itu.


9Telinga adalah perantara, 9mata adalah pencinta 9yang menyatu dengan 9sang kekasih; 9mata adalah 9karunia nyata, 9sedangkan telinga hanya 9memiliki kata-kata 9yang menjanjikannya.




0Apapun yang kau 0dengar dan katakan (0tentang Cinta), 0Itu semua 0hanyalah kulit.
0Sebab, 0inti dari Cinta 0adalah sebuah rahasia 0yang tak terungkapkan.


0Dia bukan ini 0atau itu; 0dia suci dan 0bebas dari diri: 0dia menampilkan bayanganmu 0di hadapanmu.


0Karena cinta ampas 0berubah jadi 0sari murni, 0karena cinta pedih 0menjadi obat.
0Karena cinta kematian 0berubah jadi kehidupan, 0karena cinta raja 0berubah menjadi hamba.


0CINTA yang dibangkitkan
0oleh khayalan 0yang salah
0dan tidak 0pada tempatnya
0bisa saja menghantarkannya
0pada keadaan ekstasi.


0Cinta adalah lukisan 0orang yang getir 0menjadi manis, 0sebab dasar semua 0cinta adalah 0kebajikan moral.


0Kesunyian adalah 0bahasa Tuhan, 0selain itu hanyalah 0terjemahan yang buruk.


0Ketika pikiran dilampaui, 0maka keindahan cinta 0pun datang menghampiri, 0berjalan dengan anggun, 0serta membawa secangkir 0anggur di tangannya.


0Perih cinta inilah 0yang membuka tabir 0hasrat pencinta:
0Tiada penyakit yang 0dapat menyamai 0dukacita hati ini.


0Pilihlah Cinta. 0Ya, Cinta! Tanpa 0manisnya Cinta, 0hidup ini 0adalah beban.


0Aku pernah berpikir 0bahwa cinta dan 0yang dicintai 0itu berbeda. 0Kini aku mengerti 0bahwa keduanya sama.




1Perjalanan membawa kekuatan 1dan cinta kembali 1ke dalam 1hidup Anda.


1Bersyukurlah untuk siapa 1pun yang datang, 1karena masing-masing 1telah dikirim sebagai 1panduan dari luar.


1Dunia manusia adalah 1batin yang 1memiliki kemegahan.


1Karena cinta pahit 1berubah menjadi manis, 1karena cinta tembaga 1berubah menjadi emas.


1Tuhan berada 1dimana-mana.
1Ia juga hadir 1dalam tiap gerak.


1Ada keberanian yang 1terlibat jika anda 1ingin menjadi benar.


1Jangan menangis, 1Aduhai kenapa pergi! 1Dalam pemakamanku bagiku, 1ini lah pertemuan 1yang bahagia!


1Jika tiada cinta, 1dunia akan membeku.


1Kebebasan-kehendak adalah 1upaya untuk bersyukur 1kepada Tuhan atas 1Karunia-Nya; 1kepasasrahanmu berarti mencampakkan 1Karunia itu.


1Sejak kudengar tentang 1dunia Cinta, 1kumanfaatkan hidupku, 1hatiku dan mataku 1di jalan ini.




2Setiap orang melihat 2Yang Tak Terlihat 2dalam persemayaman hatinya.


2Di mana saja 2kau berada, 2apa pun keadaanmu, 2cobalah selalu menjadi 2seorang pecinta yang 2senantiasa dimabuk 2oleh kasih-Nya.


2Diamlah! 2Cinta adalah sebutir 2permata yang tak 2bisa kau lemparkan 2sembarangan seperti 2sebutir batu.


2Dulu dia mengusirku, 2sebelum belas kasih 2pun turun ke 2hatinya dan memanggil.
2Cinta telah memandangku 2dengan ramah pula.


2Bila sakit karena 2cinta menambah keinginanmu, 2bunga-bunga mawar 2dan lili mengisi 2taman jiwamu.


2Ketika Anda melakukan 2semua lah dari 2dalam jiwa, 2Anda akan merasa 2sungai didalam diri 2dengan suka cita.


2Oh, 2biarkanlah aku tiada! 2Karena Ketiadaan
2membisikkan nada 2dalam telinga.
2Sesungguhnya kepada-Nya-2lah kita kembali.


2Cinta bagai perantara 2yang menaruh kasihan, 2datang memberi perlindungan 2pada kedua jiwa 2yang sesat ini.


2Sumbatlah telinga nafsumu, 2yang bagai 2kapas menutupi
2kesadaranmu dan membuat 2tuli telinga batinmu.


2Mengunjungi 2jiwaku dari-Mu, 2maka kepada-Mu 2aku menghadapkan doaku.




3Yang menjadi sasaran 3cinta bukanlah bentuk-3apakah itu cinta 3untuk kepentingan dunia 3ini atau 3untuk akhirat.


3Perlakukanlah aku 3dengan benar, 3O Yang 3Maha Benar, 3O Engkaulah 3Mimbar Agung, 3dan akulah 3ambang pintu-Mu!


3Setiap waktu yang 3berlalu tanpa cinta 3akan menjelma menjadi 3wajah memilukan di 3hadapan Tuhan.


3Sesungguhnya, 3inti dari cinta 3adalah rahasia yang 3tak dapat terungkap.


3Bila pendengkur telah 3angkat-tangan 3siap ditawan,
3dari api penyala 3api jiwa datang 3dengan ratapan.


3Tugas kita bukanlah 3untuk mencari cinta, 3tapi sekadar untuk 3mencari dan menemukan 3segala penghalang di 3dalam diri sendiri 3yang kita bangun 3untuk menahan 3cinta itu.


3Bila pendengkur telah 3angkat-tangan 3siap ditawan,
3dari api penyala 3api jiwa datang 3dengan ratapan.


3Iman yang teguh 3adalah awan lembut, 3kearifan
3adalah hujan yang 3tercurah darinya, 3karena di bulan
3iman ini Al-Qur’3an diwahyukan.


3Indera duniawi adalah 3tangga menuju ke 3dunia ini; 3indera religi adalah 3tangga menuju 3ke Surga.


3Kekasih adalah segalanya, 3pecinta hanya 3sebuah tabir.
3Kekasih hidup abadi, 3pecinta hanyalah 3benda mati.




4Puasa adalah upacara 4korban kita, 4ia adalah
4kehidupan bagi 4jiwa kita; 4mari kita 4korbankan badan
4kita, 4karena jiwa telah 4datang menjadi tamunya.


4Cuci tangan 4dan mulutmu, 4jangan makan atau
4bercakap-cakap; 4carilah kata dan 4suapan nasi yang
4diturunkan bagi 4ia yang diam.


4Hati telah menukar 4tabir gelapnya 4dan mengepak
4sayapnya ke angkasa, 4hati, 4yang berwujud malaikat,
4sekali lagi tiba 4di tengah mereka,


4Roh telah terbebas 4dari pengasingan 4dirinya dan
4membekuk tangan tabiat; 4hati sesat telah 4kita taklukkan
4dan pasukan iman 4telah sampai.


4Bulan puasa 4telah datang, 4larangan raja mulai
4berlaku; 4jauhkan tanganmu 4dari makanan, 4hidangan
4rohani telah tersedia.


4Bila jiwa badani 4dikendalikan, 4roh akan 4mi’raj ke
4langit, 4bila pintu 4penjara dirubuhkan, 4jiwa sampai ke
4pelukan Kekasih.


4Sang lembu 4begitu molek, 4Musa bin 4Imran muncul;
4melalui ia si 4mati hidup kembali 4bila badannya telah
4menempuh upacara korban.


2. Biografi Rumi

Jalaluddin Rumi 5adalah seorang sufi 5besar sepanjang zaman, 5yang telah membaktikan 5lebih dari separuh 5hidupnya untuk mencari 5kebenaran-kebenaran terdalam 5dari ajaran agama. 5Beliau adalah seorang 5ahli tasawuf dan 5penyair sufi 5Persia terbesar.

5Nama lengkapnya adalah 5Maulana Jalaluddin Rumi 5Muhammad bin Hasin 5al Khattabi al-Bakri 5atau sering pula 5disebut dengan 5nama Rumi, 5lahir di Balkh (5sekarang Afganistan) 5pada tanggal 6 5Rabiul Awwal tahun 5604 Hijriah, 5atau tanggal 30 5September 1207 Masehi. 5Ayahnya masih keturunan 5Abu Bakar, 5bernama Bahauddin Walad. 5Sedang ibunya berasal 5dari keluarga 5kerajaan Khwarazm.

5Ayah Rumi seorang 5cendekia yang saleh, 5ia mampu berpandangan 5ke depan, 5seorang guru yang 5terkenal di Balkh. 5Saat Rumi berusia 53 tahun karena 5adanya terancam oleh 5serbuan Mogol, 5keluarganya meninggalkan Balkh 5melalui Khurasan 5dan Suriah, 5sampai ke Provinsi 5Rum di 5Anatolia tengah, 5yang merupakan bagian 5Turki sekarang. 5Mereka menetap 5di Qonya, 5ibu kota 5provinsi Rum.

6Dalam pengembaraan dan 6pengungsiannya tersebut, 6keluarganya sempat singgah 6di kota Nishapur 6yang merupakan tempat 6kelahiran penyair dan 6ahli matematika 6Omar Khayyam. 6Di kota ini 6Rumi bertemu dengan 6Attar yang meramalkan 6si bocah pengungsi 6ini kelak akan 6masyhur yang akan 6menyalakan api 6gairah Ketuhanan.

6Tahun 1244 M, 6Rumi bertemu dengan 6syekh spiritual lain, 6Syamsuddin dari Tabriz, 6yang mengubahnya menjadi 6sempurna dalam 6ilmu tasawuf. 6Setelah Syamsuddi wafat, 6Rumi kemudian bertemu 6dengan Husamuddin Ghalabi, 6dan mengilhaminya untuk 6menulisakan pengalaman spiritualnya 6dalam karyanya monumentalnya 6Matsnawi-ye Ma'nawi. 6Ia mendiktekan karyanya 6tersebut kepada Husamuddin 6sampai akhir hanyatnya 6pada tahun 61273 M.